Kamis, 07 Mei 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS


Bank Indonesia menginformasikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin melemah membuat permasalahan baru semenjak terjadinya krisis moneter atau krismon pada tahun 1998.  Pada posisi kurs jual 13,129.00 dan kurs beli 12,999.00 per dollar AS. Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya nilai mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional sehingga biaya impor mengalami kenaikan.



Gambar grafik yang menunjukkan nilai rupiah melemah terhadap dollar







Faktor-faktor yang dapat menyebabkan naik atau turunnya kurs adalah:
1.     Tingkat inflasi
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing.

2.     Aktifitas neraca pembayaran  
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.
3.     Perbedaan suku bunga di berbagai negara
Perubahan  tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal asing  Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan ketidakstabilan neraca pembayaran.
4.     Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.
5.     Ekspektasi dan isu/rumor
Adanya ekspektasi (harapan) untuk berubahnya sesuatu indikator ekonomi akan mempengaruhi nilai mata uang. Demikian pula halnya dengan isu/rumor politik dan ekonomi yang berkembang dimasyarakat dapat mempengaruhi nilai mata uang.

6.     Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk:
a.     Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b.     Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c.      Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
1.    Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
2.   Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
3.    Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
4.  Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar